2.1 Prinsip-prinsip Supervisi Pendidikan
Seorang kepala sekolah atau selaku pemimpin sekolah yang berfungsi
sebagai supervisor.
Dan dalam melaksanakan tugasnya idealnya bertumpu pada prinsip-prinsip
supervisi yang sudah ditentukan. Supervisi merupakan bagian integral dari
program pendidikan. Ia adalah jasa yang bersifat kooperatif dan
mengikutsertakan, sehingga para guru hendaknya dapat dilibatkan seberapa dapat
dalam pengembangan supervisi.
2.1.1. Prinsip positif ( yaitu prinsip yang harus di ikuti )
2.1.1.1 Ilmiah
yang mencakup unsure-unsur:
2.1.1.1.1` Sistematika
artinya dilaksanakan secara teratur, berencana dan kontinyu.
2.1.1.1.2 Obyektif artinya data yang didapat pada observasi yang nyata dan buka tafiran pribadi.
2.1.1.1.3 Menggunakan alat (instrument) yang dapat member informasi sebagai umpan balik untuk mengadakan penilaian terhadap proses belajar mengajar.
2.1.1.2 Demokratis,
2.1.1.1.2 Obyektif artinya data yang didapat pada observasi yang nyata dan buka tafiran pribadi.
2.1.1.1.3 Menggunakan alat (instrument) yang dapat member informasi sebagai umpan balik untuk mengadakan penilaian terhadap proses belajar mengajar.
2.1.1.2 Demokratis,
yaitu menjunjung tinggi asas
musyawarah, memiliki jiwa kekeluargaan yang kuat serta sanggup menerima
pendapat orang lain.
2.1.1.3 Kooperatif,
2.1.1.3 Kooperatif,
maksudnya ialah seluruh staf dapat bekerja
bersama, menggembangkan usaha bersama dalam menciptakan situasi belajar
mengajar yang lebih baik.
2.1.1.4 Konstruktif,dan kreatif
2.1.1.4 Konstruktif,dan kreatif
yaitu membina inisiatif guru serta
mendorongnya untuk aktif menciptakan suasana dimana tiap orang merasa aman dan
dapat menggunakan potensi-potensinya dengan baik dan maksimal.
Bahwa menjadi seorang supervisor tidak sedikit masalah yang
dihadapi dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena itu dalam usaha memecahkan
masalah-masalah ini hendaknya berpegang teguh pada pancasila yang merupakan
falsafah bangsa dan prinsip asasi yang merupakan landasan utama dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai supervisor.
2.1.2 prinsip
negatif ( yaitu prinsip yang seharusnya dihindari )
2.1.2.1 Tidak otoriter
2.1.2.2 Tidak berasas kekuasaan
2.1.2.3 Tidak lepas dari tujuan pendidikan
2.1.2.4 Bukan mencari kesalahan
2.1.2.5 Tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil
2.1.2.2 Tidak berasas kekuasaan
2.1.2.3 Tidak lepas dari tujuan pendidikan
2.1.2.4 Bukan mencari kesalahan
2.1.2.5 Tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil
2.2 Teknik
supervisi
Adapun teknik yang diterapkan dalam memberikan supervisi kepada
guru dapat dilakukan dengan pendekatan langsung (direktif), pendekatan tidak
langsung (non direktif), dan pendekatan kolaboratif.
2.2.1. Teknik pendekatan langsung (direktif)
Pendekatan langsung maksudnya adalah pendekatan terhadap masalah dengan cara langsung. Supervisor atau kepala sekolah mengadakan supervisi secara langsung, prinsip yang dilakukan adalah menjelaskan, menyajikan, mengarahkan, member contoh dan menguatkan.
Teknik secara langsung ini bisa bersifat,
2.2.1. Teknik pendekatan langsung (direktif)
Pendekatan langsung maksudnya adalah pendekatan terhadap masalah dengan cara langsung. Supervisor atau kepala sekolah mengadakan supervisi secara langsung, prinsip yang dilakukan adalah menjelaskan, menyajikan, mengarahkan, member contoh dan menguatkan.
Teknik secara langsung ini bisa bersifat,
2.2.1.1
individual, seperti kunjungan kelas, observasi kelas, percakapan pribadi,
intervensi, menyeleksi berbagai sumber yang digunakan untuk mengajar dan
melihat cara dan hasil evaluasi;
2.2.1.2 kelompok, yaitu pendekatan yang dapat dilakukan
dengan bentuk-bentuk rapat guru, panitia
penyelenggaraan kegiatan sekolah, studi kelompok guru, dan workshop.
2.2.2 Teknik pendekatan tidak langsung (non direktif)
Teknik supervisi tidak langsung adalah pendekatan masalah pengajaran yang sifatnya tidak langsung menunjukan permasalahan, melainkan seorang guru bercerita mengemukakan permasalahan yang mereka alami. Supervisor atau kepala sekolah menyimpulkan permasalahan guru tersebut kemudian member bimbingan dan mengarahkan.
2.2.2 Teknik pendekatan tidak langsung (non direktif)
Teknik supervisi tidak langsung adalah pendekatan masalah pengajaran yang sifatnya tidak langsung menunjukan permasalahan, melainkan seorang guru bercerita mengemukakan permasalahan yang mereka alami. Supervisor atau kepala sekolah menyimpulkan permasalahan guru tersebut kemudian member bimbingan dan mengarahkan.
2.2.3 Teknik kelompok
Teknik pendekatan kolaboratif adalah pendekatan yang dilakukan
antara kepala sekolah dan guru bersama-sama bersepakat (consensus) untuk
menetapkan struktur, proses, dan criteria dalam melaksanakan pembelajaran.
2.3 Pendekatan supervisi
Dalam
pelaksanaan supervisi, karakteristik guru yang dihadapi oleh supervisor pasti
berbeda-beda. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari sisi usia dan kematangan,
pengalaman kerja, motivasi maupun kemampuan guru. Karena itu, supervisor harus
menerapkan pendekatan yang sesuai dengan karakteritik guru yang dihadapinya.
Apabila pendekatan yang digunakan tidak sesuai, maka kegiatan supervisi
kemungkinan tidak akan berjalan dengan efektif., berbagai pendekatan supervisi,
antara lain supervisi ilmiah (scientific supervision), supervisi klinis
(clinical supervision), supervisi artistik, dan integrasi di antara ketiga pendekatan
tersebut.[1]
2.3.1.
Supervisi Ilmiah
bahwa terdapat tiga pandangan mengenai
supervisi ilmiah sebagai berikut: Pertama, supervisi ilmiah dipandang sebagai
kegiatan supervisi yang dipengaruhi oleh berkembangnya manajemen ilmiah dalam
dunia industri. Menurut pandangan ini, kekurang berhasilan guru dalam mengajar,
harus dilihat dari segi kejelasan pengaturan serta pedoman- pedoman kerja yang
disusun untuk guru. Oleh karena itu, melalui pendekatan ini, kegiatan mengajar
harus dilandasi oleh penelitian, agar dapat dilakukan perbaikan secara tepat. Kedua,
supervisi ilmiah dipandang sebagai penerapan penelitian ilmiah dan metode
pemecahan masalah secara ilmiah bagi penyelesaian permasalahan yang dihadapi
guru di dalam mengajar. Supervisor dan guru bersama-sama mengadopsi kebiasaan
eksperimen dan mencoba berbagai prosedur baru serta mengamati hasilnya dalam
pembelajaran. Ketiga, supervisi ilmiah dipandang sebagai democratic ideology.
Maksudnya setiap penilaian atau judgment terhadap baik buruknya seorang
guru dalam mengajar, harus didasarkan pada penelitian dan analisis statistik
yang ditemukan dalam action research terhadap problem pembelajaran yang
dihadapi oleh guru. Intinya supervisor dan guru harus mengumpulkan data yang
cukup dan menarik kesimpulan mengenai problem pengajaran yang dihadapi guru
atas dasar data yang dikumpulkan. Hal ini sebagai perwujudan terhadap ideologi
demokrasi, di mana seorang guru sangat dihargai keberadaannya, serta supervisor
menilai tidak atas dasar opini semata. Keempat, pandangan tersebut tentunya
sampai batas tertentu saat ini masih relevan untuk diterapkan. Pandangan bahwa
guru harus memiliki pedoman yang baku dalam mengajar, perlu juga
dipertimbangkan. Demikian pula pendapat bahwa guru harus dibiasakan melakukan
penelitian untuk memecahkan problem mengajarnya secara ilmiah, dapat pula
diadopsi. Pandangan terakhir tentunya harus menjadi landasan sikap supervisor,
di mana ia harus mengacu pada data yang cukup untuk menilai dan membina guru.[2]
2.3.2 Supervisi
Artistik
Supervisi artistik dapat dikatakan sebagai
antitesa terhadap supervisi ilmiah. Supervisi ini bertolak dari pandangan bahwa
mengajar, bukan semata-mata sebagai science tapi juga merupakan suatu art.
Oleh karena itu pendekatan yang digunakan dalam meningkatkan kinerja mengajar
guru juga harus mempertimbangkan dimensi tersebut.
Bahwa yang dimaksud dengan pendekatan supervisi
artistik, ialah pendekatan yang menekankan pada sensitivitas, perceptivity,
dan pengetahuan supervisor untuk mengapresiasi segala aspek yang terjadi di
kelas, dan kemudian menggunakan bahasa yang ekspresif, puitis serta ada kalanya
metaforik untuk mempengaruhi guru agar melakukan perubahan terhadap apa yang
telah diamati di dalam kelas. Dalam supervisi ini, instrumen utamanya bukanlah
alat ukur atau pedoman observasi, melainkan manusia itu sendiri yang memiliki
perasaan terhadap apa yang terjadi. Tujuan utama pendekatan ini adalah untuk
meningkatkan kualitas kehidupan (suasana) kependidikan di sekolah. Dari
pengertian tersebut, mungkin dapat dianalogikan dengan pendekatan penelitian.
Supervisi ilmiah paradigmanya identik dengan penelitian[3]
2.3.3
Supervisi Klinis
Supervisi klinis berangkat dari cara pandang
kedokteran, yaitu untuk mengobati penyakit, harus terlebih dahulu diketahui apa
penyakitnya. Inilah yang harus dilakukan oleh supervisor terhadap guru apabila
ia hendak membantu meningkatkan kualitas pembelajaran mereka. Supervisi klinis
dilakukan melalui tahapan-tahapan:
2.3.3.1 pra observasi, yang berisi pembicaraan dan
kesepakatan antara supervisor dengan guru mengenai apa yang akan diamati dan
diperbaiki dari pengajaran yang dilakukan,
2.3.3.2 observasi, yaitu supervisor mengamati guru
dalam mengajar sesuai dengan fokus yang telah disepakati,
2.3.3.3 analisis, dilakukan secara bersamasama oleh
supervisor dengan guru terhadap hasil pengamatan, dan
2.3.3.4 perumusan langkah-langkah perbaikan, dan
pembuatan rencana untuk perbaikan
DAFTAR PUSTAKA
Fadil abbasi. Administrasi
pendidikan, Jakarta. Daarul muttaqien prees.2000.
Purwanto ngalim.Drs.administrasi
dan supervisi pendidikan .Bandung. PT remaja
rosdakarya .cet 21. 2012
Herabudin. Drs. Administrasi dan supervisi pendidikan.Bandung.
pustaka setia. 2009
MAKALAH ADMINISTRASI DAN SUPERVISI
Prinsip Teknik dan pendekatan supervisi
Disusun oleh :
Ardi
Ahmad Khairul
M. Rico safala
Ardi
Ahmad Khairul
M. Rico safala
Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang
Fakultas Agama Islam
2012
Fakultas Agama Islam
2012
[1]
Sergiovanni (1982)
[2] John
D. McNeil (1982)
[3] Elliot W. Eisner (1982)
1. Kapan lagi.com 2. Lirik Music Luar 3. Free Template 4. Jogja-Blogger 5.Tutorial Blogging | Internet Bisnis Online 6. pVidia Blog 7. Mrs.Danielo 8. www.moccainside.co.cc 9. www.mymot-news.blogspot.com 10. http://detektif007.blogspot.com/ 11. http://indexbisnis.blogspot.com/ 12. http://nazersmada.com/ 13. http://ravikhayyu.blogspot.com/ 14. http://simpeleilmu.blogspot.com
1. Kapan lagi.com 2. Lirik Music Luar 3. Free Template 4. Jogja-Blogger 5.Tutorial Blogging | Internet Bisnis Online 6. pVidia Blog 7. Mrs.Danielo 8. www.moccainside.co.cc 9. www.mymot-news.blogspot.com 10. http://detektif007.blogspot.com/ 11. http://indexbisnis.blogspot.com/ 12. http://nazersmada.com/ 13. http://ravikhayyu.blogspot.com/ 14. http://simpeleilmu.blogspot.com
No comments:
Post a Comment