ASPEK-ASPEK YANG MEMPENGARUHI ETIKA
AKHLAK
DISUSUN OLEH:HAPIDZ USTMAN
FAKULTAS AGAMA ISALAM (FAI)
UNIVERSITAS AGAMA ISLAM SYEKH YUSUF
TANGERANG
2012
PENDAHULAUN
Sebagai umat manusia kita harus senantiasa taat menjalankan perintahnya
agama, yaitu dengan menjalankan segala perintah Allah, serta meninggalkan
apa-apa yang dilarang olehnya; di abad 21 ini, mungkin
banyak diantara kita yang masih kurang memperhatikan dan mempelajari akhlak. Yang perlu
diingat, bahwa Tauhid sebagai inti ajaran Islam yang memang seharusnya kita
utamakan,disamping mempelajari akhlak. Karena tauhid merupakan realisasi akhlak
seorang hamba terhadap Allah, seseorang yang bertauhid dan baik akhlaknya
berarti ia adalah sebaik-baiknya manusia.
Namun, pada pernyataannya dilapangan.
Usaha-usaha pembinaan akhlak melalui berbagai lembaga pendidikan dan melalui
berbagai macam metode terus dikembangkan. Ini menunjukkan bahwa akhlak perlu
dibina. Dri pembinaan tersebut akan terbentuk pribadi-pribadi muslim yang
berakhlak mulia, taat kepada Allah dan rasul-Nya hormat kepada ibu bapak dan
sayang kepada sesama mahluk ciptaan Allah.
Dengan demikian pembentukan akhlak dapat
diartikan sebagai usaha-usaha sungguh-sungguh dalam rangka membentuk akhlak
anak, dengan menggunakan sarana pendidikan dan pembinaan yang terprogram dengan
baik dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan konsisten
A. Prinsip Dasar Akhlak Dalam Islam
Islam adalah agama yang
sangat mementingkan Akhlak dari pada masalah-masalah lain. karena misi Nabi
Muhammad diutus untuk menyempurnakan Akhlak. Hal itu dapat kita lihat pada
zaman Jahiliyah kondisi Akhlak yang sangat semrawut tidak karuan mereka
melakukan hal-hal yang menyimpang seperti minum khomer dan berjudi. Hal-hal
tersebut mereka lakukan dengan biasa bahkan menjadi adat yang diturunkan untuk
generasi setelah mereka. Karena kebiasaan itu telah turun temurun maka pada
awal pertama nabi mengalami kesulitan.
Prinsip Akhlak dalam
Islam terletak pada Moral Force. Moral Force Akhlak Islam adalah terletak pada
iman sebagai Internal Power yang dimiliki oleh setiap orang mukmin yang
berfungsi sebagai motor penggerak dan motivasi terbentuknya kehendak untuk
merefleksikan dalam tata rasa, tata karsa, dan tata karya yang kongkret. Dalam
hubungan ini Abu Huroiroh meriwayatkan hadist dari Rosulullah Saw:
"orang mukmin yang paling sempurna imannya
ialah yang terbaik akhlaknya. Dan sebaik-baik diantara kamu ialah yang paling
baik kepada istrinya. Al-Qur'an menggambarkan bahwa setiap orang yang beriman
itu niscaya memiliki akhlak yang mulia yang diandaikan seperti pohon iman yang
indah hal ini dapat dilihat pada surat Ibrahim ayat 24-26
. "Tidakkah
kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik
seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,
pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah
membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.
Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut
dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun.
Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu
dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang
lalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki".
Dari ayat diatas dapat kita ambil contoh bahwa
ciri khas orang yang beriman adalah indah perangainya dan santun tutur katanya,
tegar dan teguh pendirian (tidak terombang ambing), mengayomi atau melindungi
sesama, mengerjakan buah amal yang dapat dinikmati oleh lingkungan
.
A. Definisi
Ada dua
pendekatan yang dapat digunakan untuk mendefinisikan akhlak, yaitu pendekatan
linguistik (kebahasaan), pendekatan terminologik (peristilahan).
Dari sudut
pembahasan, akhlak berasal dari bahasa Arab, jamak dari khuluqun yang menurut bahasa berarti budi pekerti,
perangai, tingkah laku atau tabiat. Kata tersebut
mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalaqun yang berarti
kejadian, yang juga erat hubungannya dengan
yang berarti pencipta, demikian pula dengan makhluqun yang berani yang diciptakan.
Ibnu Athir
menjelaskan bahwa:
Hakikat makna
khuluq itu, adalah gambaran batin manusia yang tepat (yaitu jiwa dan
sifat-sifatnya), sedang khalqi merupakan gambaran bentuk luarnya (raut muka,
warna kulit, tinggi rendahnyaaa tubuh dan lain sebagainya).
Imam al-Ghazali
mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut:
Akhlak ialah
suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari padanya timbul
perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran
(lebih dahulu).
Akhlak adalah
sesuatu kekuatan dalam kehendak yang mantap, kekuatan dan kehendak mana
berkombinasi mambawa kecendrungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal
akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat).
Dari beberapa pengertian
tersebut di atas, dapatlah dimengerti bahwa akhlak adalah tabiat atau sifat
seseorang, yakni keadaan jiwa yang terlatih, sehingga dalam jiwa tersebut
benar-benar telah melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatan-perbuatan
dengan mudah dan spontan tanpa dipikirkan dan diangan-angankan lagi
B Ruang Lingkup Akhlak Islam
- Akhlak terhadap diri sendiri meliputi kewajiban terhadap dirinya disertai dengan larangan merusak, membinasakan dan menganiyaya diri baik secara jasmani (memotong dan merusak badan), maupun secara rohani (membiarkan larut dalam kesedihan).
- Akhlak dalam keluarga meliputi segala sikap dan perilaku dalam keluarga, contohnya berbakti pada orang tua, menghormati orang tua dan tidak berkata-kata yang menyakitkan mereka.
- Akhlak dalam masyarakat meliputi sikap kita dalam menjalani kehidupan soaial, menolong sesama, menciptakan masyarakat yang adil yang berlandaskan Al-Qur'an dan hadist
- Akhlak dalam bernegara meliputi kepatuhan terhadap Ulil Amri selama tidak bermaksiat kepada agama, ikut serta dalam membangun Negara dalam bentuk lisan maupun fikiran.
- Akhlak terhadap agama meliputi berimn kepada Allah, tidak menyekutukan-Nya, beribadah kepada Allah. Taat kepada Rosul serta meniru segala tingkah lakunya.
C. Aspek-Aspek Yang Mempengaruhi Etika Akhlak
Setiap perilaku
manusia didasarkan atas kehendak. Apa yang dilakukan manusia timbul dari
kejiwaan. Walaupun pancaindra kesulitan melihat pada dasar kejiwaan, namun
dapat dilihat dari wujud kelakuan. Maka setiap kelakuan pasti bersumber dari kejiwaan.
Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi akhlak pada khususnya dan pendidikan pada
umunya, ada tiga aliran yaitu:
1) Aliran
Nativisme
Menurut aliran
ini faktor yang paling berpengaruhi terhadap diri seseorang adalah faktor
bawaan dari dalam yang bentuknya dapat berupa kecendrungan, bakat, dan akal.
Jika seorang telah memiliki bawaan kepada yang baik maka dengan sendirinya
orang tersebut lebih baik. Aliran ini begitu yakin terhadap potensi batin dan
tampak kurang menghargai peranan pembinaan dan pendidikan.
2) Aliran
Empirisme
Menurut aliran
ini faktor yang paling berpengaruhi terhadap pembentukan diri seorang adalah
faktor dari luar, yaitu lingkugan sosial; termasuk
pembinaan dan pendidikan yang diberikan. Jika penddidikan dan pembinaan yang
diberikan kepada anak itu baik, maka baiklah anak. Demikian jika sebaliknya.
Aliran ini begitu percaya kepada peranan yang dilakukan oleh dunia pendidikan
dan penjajahan.
3) Aliran
Konvergensi
Menurut aliran
ini faktor yang paling mempengaruhi pembentukan akhlak yakni faktor internal
(pembawaan) dan faktor dari luar (lingkungan sosial). Fitrah dan kecendrungan
ke arah yang lebih baik yang dibina secara intensif secara metode.
Aliran ini
sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini dapat dipahami dari ayat dan hadits di
bawah ini:
Artinya: Dan
Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu
bersyukur.
Artinya: setiap
anak yang dilahirkan dalam keadaan (membawa) fitrah (rasa ketuhanan dan
kecendrungan kepada kebenaran). Maka kedua orang tuanya yang membentuk anak itu
menjadi yahudi, Nasrani, atau majusi. (HR. Bukhori).
Dari ayat dan hadits tersebut di atas
menunjukkan dengan jelas bahwa pelaksana utama dalam pendidikan adalah kedau
orang tua.
Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan Akhlak antara lain adalah:
1. Insting (Naluri)
Aneka corak refleksi
sikap, tindakan dan perbuatan manusia dimotivasi oleh kehendak yang dimotori
oleh Insting seseorang ( dalam bahasa Arab gharizah). Insting merupakan
tabiat yang dibawa manusia sejak lahir. Para Psikolog menjelaskan bahwa insting
berfungsi sebagai motivator penggerak yang mendorong lahirnya tingkah laku
antara lain adalah:
- Naluri Makan (nutrive instinct). Manusia lahir telah membawa suatu hasrat makan tanpa didorang oleh orang lain.
- Naluri Berjodoh (seksul instinct). Dalam alquran diterangkan:
"Dijadikan indah pada (pandangan)
manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita,
anak-anak, harta yang banyak".
- Naluri Keibuan (peternal instinct) tabiat kecintaan orang tua kepada anaknya dan sebaliknya kecintaan anak kepada orang tuanya.
- Naluri Berjuang (combative instinct). Tabiat manusia untuk mempertahnkan diri dari gangguan dan tantangan.
- Naluri Bertuhan. Tabiat manusia mencari dan merindukan penciptanya.
Naluri manusia itu merupakan paket yang secara
fitrah sudah ada dan tanpa perlu dipelajrari terlebih dahulu.
2. Adat/Kebiasaan
Adat/Kebiasaan adalah setiap tindakan dan
perbuatan seseorang yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama
sehingga menjadi kebiasaan. Abu Bakar Zikir berpendapat: perbutan manusia,
apabila dikerjakan secara berulang-ulang sehingga mudah melakukannya, itu
dinamakan adat kebiasaan.
3. Wirotsah (keturunan) adapun warisan adalah:
Berpindahnya sifat-sifat tertentu dari pokok
(orang tua) kepada cabang (anak keturunan).
Sifat-sifat asasi anak merupakan pantulan
sifat-sifat asasi orang tuanya. Kadang-kadang anak itu mewarisi sebagian besar
dari salah satu sifat orang tuanya.
4. MILIEU
Artinya suatu yang melingkupi tubuh yang hidup
meliputi tanah dan udara sedangkan lingkungan manusia, ialah apa yang
mengelilinginya, seperti negeri, lautan, udara, dan masyarakat. milieu ada 2
macam:
- Lingkungan Alam
Alam yang melingkupi manusia merupakan faktor
yang mempengaruhi dan menentukan tingkah laku seseorang. Lingkungan alam
mematahkan atau mematangkan pertumbuhn bakat yang dibawa oleh seseorang. Pada
zaman Nabi Muhammad pernah terjadi seorang badui yang kencing di serambi
masjid, seorang sahabat membentaknya tapi nabi melarangnya. Kejadian diatas
dapat menjadi contoh bahwa badui yang menempati lingkungan yang jauh dari
masyarakat luas tidak akan tau norma-norma yang berlaku.
- Lingkungan pergaulan
Manusia hidup selalu berhubungan dengan manusia
lainnya. Itulah sebabnya manusia harus bergaul. Oleh karena itu, dalam
pergaulan akan saling mempengaruhi dalam fikiran, sifat, dan tingkah laku. Contohnya
Akhlak orang tua dirumah dapat pula mempengaruhi akhlak anaknya, begitu juga
akhlak anak sekolah dapat terbina dan terbentuk menurut pendidikan yang
diberikan oleh guru-guru disekolah.
A. Kesimpulan
a. Akhlak adalah tabiat atu sifat seseorang, yakni keadaan jiwa yang telah
terlatih, sehingga dalam jiwa tersebut benar-benar telah melekat sifat-sifat
yang mealahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikirkan
dan diangan-angan lagi.
b. Menurut cara
pembentukannya, akhlak dibedakan menjadi dua cara yaitu:
1. Insting yang
dibawa manusia sejak lahir tanpa dibentuk atau usahakan (ghair muktasabah)
2. Hasil usaha
dari pendidikan, latihan pembinaan, perjuangan keras dan sungguh-sungguh (muktasabah)
c.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak pada khususnya dan
pendidikan pada umumnya, ada tiga aliran yaitu:
- Aliran
Nativisme (Internal)
- Aliran
Imprisme (Eksternal)
- Aliran
Konvergensi (Internal dan ekstenal)
DAFTAR PUSTAKA
1.Drs. Moh. Amin, Pengantar Ilmu Akhlak, (Surabaya
"EXPRES". 1987) hal. 7-8
2. Drs. H.A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Bandung, CV. Pustaka
Setia.1999) hal. 12-14
3. Drs. H. A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, Bandung CV. Pustaka Setia.
1999. Hal 82-87
4. Drs. H. A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, Bandung CV. Pustaka Setia.
1999. Hal 91-93
5. Prof. Dr.H. Abuddin Nata, M.A. Akhlak Tasawuf. (Jakarta, PT.Raja
Garfindo Persada.2000) hal. 1691. Kapan lagi.com 2. Lirik Music Luar 3. Free Template 4. Jogja-Blogger 5.Tutorial Blogging | Internet Bisnis Online 6. pVidia Blog 7. Mrs.Danielo 8. www.moccainside.co.cc 9. www.mymot-news.blogspot.com 10. http://detektif007.blogspot.com/ 11. http://indexbisnis.blogspot.com/ 12. http://nazersmada.com/ 13. http://ravikhayyu.blogspot.com/ 14. http://simpeleilmu.blogspot.com
No comments:
Post a Comment