iklan

WELCOME TO MY BLOG

Selamat datang di blog saya..
dengan blog ini saya hanya ingin berbagi ilmu pengetahuan yg saya miliki, semoga bermanfaat untuk anda...
Jangan lupa komennya,,,,hehehe

gw ^_^

gw ^_^

Sunday 7 April 2013

PENGERTIAN, HAKIKAT DAN KEGUNAAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR



MAKALAH
PENGERTIAN, HAKIKAT DAN KEGUNAAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
“Di ajukan untuk memenuhi EKT Semester VI”
Di susun







Oleh;
IKBAL ULUMUDIN
HAFID USMAN
ARDI
FAKULTAS AGAMA ISLAM (FAI)
UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF (UNIS)
TANGERANG

BAB I
PENGERTIAN
1.1  Pengertian Strategi Pembelajaran
Pada mulanya istilah strategi di gunakan dalam dunia militer dan di artikan sebagai penggunaan seluruh kekuatan untuk memenangkan suatu peperangan. Dalam mengatur strategi seseorang akan terlebih dahulu menimbang kekuatan pasukan yang dimilikinya baik kualitas maupun kuantitas. Setelah semua diketahui, baru ia menyusun tindakan yang harus dilakukan, siasat peperangan, taktik dan tehnik peperangan, maupun waktu yang tepat untuk melakukan sebuah serangan dengan demikian, dalam menyusun strategi perlu diperhitungkan sebagai paktor, baik dari dalam maupun dari luar dari ilustrasi tersebut dapat disimpulkan, bahwa strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan.
Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebegai a plan method or series of activities designed to achives perticular education goal jadi, strategi pembelajaran dapat di artikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu menurut[1] istilah strategi, sebaimana banyak istilah lainnya dipakai dalam banyak konteks balajar mengajar, strategi berarti pola umum aktivitas guru-peserta didik dalam menunjukan kegiatan belajar mengajar sifat umum pola tersebut berarti bahwa macam dan urutan perbuatan yang dimaksud tampak digunakan guru-peserta didik didalam macam-macam peristiwa belajar.
      Dengan demikian konsep strategi menunjukan pada karakteristik abstrak rentetan perbuatan guru-peserta didik didalam pristiwa belajar mengajar. Implisit dibalik karakteristik abstrak itu adalah rasional yang  membedakan strategi yang satu dari strategi yang lainnya secara pundamental, istilah lain yang juga dipergunakan untuk maksud ini adalah model-model pengajar. Adapun rentetan perbuatan guru-peserta didik dalam suatu pristiwa belajar mengajar aktual tertentu, dinamakan prosedur instruksioanal.
     


Di bawah ini akan di uraikan beberapa definisi tentang strategi pembelajaran

1.1.1   strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan perserta didik di dalam pristiwa belajar mengajar dapat dibaca secara efektiv dan efisien.[2]

1.1.2  secara umum  strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.[3]

1.1.3  menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa strategi pembelajaran di maksud meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.[4]

1.1.4  menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahap kegiatan belajar yang digunakan guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Menurut mereka strategi pembelajaran bukan hanya terbatas pada prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.[5]

1.1.5 mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ia menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang di harapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat dipraktikkan.[6]
     
Ada dua hal yang patut di cermati dari pengertian-pengertian diatas pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam pembelajaran, ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan. Kedua,strategi di susun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat di ukur keberhasilan, sebab tujuan adalah hal terpenting dalam implementasi dalam strategi.
      Strategi pembelajaran berbeda dengan desain intruksional strategi pembelajaran berkenaan dengan kemungkinan variasi pola dalam arti macam dan urutan umum perbuatan belajar mengajar yang secara prinsip berbeda antara yang satu dan yang lainnya sedangakn desain intruksional menunjukan kepada cara-cara perencanaan sesuatu sistem tertentu lingkungan belajar tertentu setelah di tetapkan untuk menggunakan satu atau lebih strategi pembelajaran tertentu.
1.2  Empat Unsur Strategi, Strategi dasar belajar mengajar meliputi empat hal dasar yang dalam konteks pendidikan dapat dirumuskan dan diartikan sebagai berikut :
1.2.1 Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian siswa peserta didik sebagaimana yang diharapkan
1.2.2    Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat
1.2.3    Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar-mengajar yang paling tepat, efektif sehingga dapat dijadikan pegangan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
1.2.4   Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria dan standar keberhasilan sehingga dijadikan oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar, yang selanjutnya akan dijadikan umpan-balik bagi penyempurnaan system instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.[7]

2. Hakikat Pembelajaran
Pada hakikatnya mengajar bukan sekedar menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga proses mengatur lingkungan supaya siswa belajar, makna pengajaran yang demikian sering diistilahkan dengan pembelajaran, ini mengisyaratkan bahwa dalam proses belajar mengajar siswa harus dijadikan sebagai pusat dari kegiatan, hal ini di sesuikan untuk membentuk peradaban. Dan meningkatkan mutu kehidupan peserta didik pembelajaran perlu memperdayakan semua potensi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diharapkan. Pembedayaan diarahkan untuk mendorong mencapai kompetensi dan prilaku khusus supaya setiap individu mampu menjadi pelajar sepanjang hayat dan mewujudkan masyarakat belajar
      Dalam implementasinya, kendati istilah yang diguanakan adalah pembelajaran namun tidak berarti guru harus menghilangkan perannya sebagai pengajar. Secara konseptual pelajar adalah dua istilah yang memiliki satu makna yang dapat di persahkan mengajar adalah suatu aktivitas yang dapat membuat siswa belajar. Keterkaitan antara belajar dan mengajar diistilahkan sebagai penjual dan pembeli seseorang tidak akan mungkin menjual manakala tidak ada orang yang membeli yang berarti tak akan ada perbuatan mengajar manakala tidak membuat seseorang belajar dengan demikian dalam istilah mengajar juga terkadang proses belajar siswa, inilah makna pembelajaran.[8]
      Dalam istilah pembelajaran, guru tetap harus berperan secara optimal, demikian juga halnya dangan siswa peranan siswa tidak diperbesar dan peranan guru diperkecil, perbedaan dominasi dan aktivitas diatas hanya menunjukan kepada perbedaan tugas-tugas atau perlakuan guru dan siswa terhadap materi dan proses pembelajaran. Sebagai contoh ketika guru merencanakan proses belajar mengajar dengan menggunakan metode diskusi kelompok kecil yang lebih menekankan kepada aktivitas siswa tidak berarti peran guru semakin kecil guru tetap dituntut berperan secara optimal agar bisa berlangsung secara baik dan optimal. Demikian juga sebaliknya, ketika guru menggunakan pendekatan contohnya dengan ceramah dalam pembelajaran tidak berarti peran siswa menjadi semakin kecil, mereka harus siap berperan secara optimal dalam rangka menguasai dan memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
      Dari uraian diatas, nampak jelas bahwa istilah pembelajaran (instraction) menunjukan pada usaha siswa mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat perlakuan guru. Proses pembelajaran yang dilakukan siswa tidak mungkin terjadi tanpa perlakuan guru yang membedakannya hanya pada peranannya saja.  

3.   Kegunaan Dan Tujuan Belajar – Mengajar
Adapun kegunaan ataupun tujuan dari belajar dapat disimpulkan bahwa dengan strategi belajar maka diharapkan akan ada hasil berupa :
3.1  Berkembangnya kemampuan intelektual siswa : Kemampuan yang memperlihatkan tingkat intelektualitas siswa di mata pihak lain
3.2  Berkembangnya kemampuan kognitif siswa  : Kemampuan tentang mengatur ‘cara belajar dan berpikir’ seseorang.
3.3 Bertambahnya kemampuan informasi verbal : Kemampuan menyerap pengetahuan dan arti informasi
3.4 Meningkatnya keterampilan motorik : Kemampuan yang erat kaitannya dengan ketrampilan fisik.
3.5 Berkembangnya sikap dan nilai ke arah yang lebih baik : Kemampuan yang erat kaitannya dengan arah dan intensitas emosional yang dimiliki seseorang.[9]
Tanpa adanya proses yang namanya belajar, apa yang menjadi tujuan dan kegunaan dari hasil belajar itu tidak dapat berjalan secara efisien dan efektif, atau bahkan belajar tidak menghasilkan perkembangan atau peningkatan apapun pada siswa. Bahkan bila seorang pendidik salah menyusun strategi belajar, maka bukan tidak mungkin dapat menurunkan kemampuan yang telah dimiliki sebelumnya.



Daftar Pustaka

Prof. Dr. Iru La Dan La Ode Safiun Arihi. Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi, Dan Model-Model Pembelajaran, Multi Presindo, Bantul, DIY, 2012.
Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. Strategi Belajar Mengajar. Penerbit Setia, Bandung. 2006

           



[1] sanjaya wina (2007)
[2] kemp (1995)
[3] koema (dalam sanjaya 2007)
[4] gerlache dan ely
[5] dick  dan carey (1990)
[6] cropper (1998)
[7] Newman dan Logan dalam Abin Syamsuddin Makmun (2003)
[8] DEWEY
[9]Robert M Gagne dalam Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya (2005)

No comments:

Post a Comment