MAKALAH
PENGERTIAN,
HAKIKAT DAN KEGUNAAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
“Di ajukan untuk memenuhi EKT
Semester VI”
Di susun
Oleh;
IKBAL ULUMUDIN
HAFID USMAN
ARDI
FAKULTAS AGAMA ISLAM (FAI)
UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF (UNIS)
TANGERANG
BAB I
PENGERTIAN
1.1 Pengertian
Strategi Pembelajaran
Pada mulanya istilah strategi di gunakan dalam
dunia militer dan di artikan sebagai penggunaan seluruh kekuatan untuk
memenangkan suatu peperangan. Dalam mengatur strategi seseorang akan terlebih
dahulu menimbang kekuatan pasukan yang dimilikinya baik kualitas maupun
kuantitas. Setelah semua diketahui, baru ia menyusun tindakan yang harus
dilakukan, siasat peperangan, taktik dan tehnik peperangan, maupun waktu yang
tepat untuk melakukan sebuah serangan dengan demikian, dalam menyusun strategi
perlu diperhitungkan sebagai paktor, baik dari dalam maupun dari luar dari
ilustrasi tersebut dapat disimpulkan, bahwa strategi digunakan untuk memperoleh
kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan.
Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan
sebegai a plan method or series of activities designed to achives perticular
education goal jadi, strategi pembelajaran dapat di artikan sebagai perencanaan
yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu menurut[1]
istilah strategi, sebaimana banyak istilah lainnya dipakai dalam banyak konteks
balajar mengajar, strategi berarti pola umum aktivitas guru-peserta didik dalam
menunjukan kegiatan belajar mengajar sifat umum pola tersebut berarti bahwa
macam dan urutan perbuatan yang dimaksud tampak digunakan guru-peserta didik
didalam macam-macam peristiwa belajar.
Dengan demikian konsep strategi menunjukan
pada karakteristik abstrak rentetan perbuatan guru-peserta didik didalam
pristiwa belajar mengajar. Implisit dibalik karakteristik abstrak itu adalah
rasional yang membedakan strategi yang
satu dari strategi yang lainnya secara pundamental, istilah lain yang juga
dipergunakan untuk maksud ini adalah model-model pengajar. Adapun rentetan
perbuatan guru-peserta didik dalam suatu pristiwa belajar mengajar aktual
tertentu, dinamakan prosedur instruksioanal.
Di bawah ini akan di uraikan beberapa definisi
tentang strategi pembelajaran
1.1.1 strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
perserta didik di dalam pristiwa belajar mengajar dapat dibaca secara efektiv
dan efisien.[2]
1.1.2
secara umum strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai
setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau
bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.[3]
1.1.3
menjelaskan bahwa strategi pembelajaran
merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam
lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa
strategi pembelajaran di maksud meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan
pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.[4]
1.1.4
menjelaskan bahwa strategi pembelajaran
terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahap
kegiatan belajar yang digunakan guru dalam rangka membantu peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Menurut mereka strategi pembelajaran
bukan hanya terbatas pada prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja,
melainkan termasuk juga pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang
akan disampaikan kepada peserta didik.[5]
1.1.5
mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis
latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ia
menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang di harapkan dapat dicapai oleh
peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat dipraktikkan.[6]
Ada dua hal yang patut di cermati dari
pengertian-pengertian diatas pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana
tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan
berbagai sumber daya dalam pembelajaran, ini berarti penyusunan suatu strategi
baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan.
Kedua,strategi di susun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari
semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian,
penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan
sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu
sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat di
ukur keberhasilan, sebab tujuan adalah hal terpenting dalam implementasi dalam
strategi.
Strategi pembelajaran berbeda dengan
desain intruksional strategi pembelajaran berkenaan dengan kemungkinan variasi
pola dalam arti macam dan urutan umum perbuatan belajar mengajar yang secara
prinsip berbeda antara yang satu dan yang lainnya sedangakn desain intruksional
menunjukan kepada cara-cara perencanaan sesuatu sistem tertentu lingkungan
belajar tertentu setelah di tetapkan untuk menggunakan satu atau lebih strategi
pembelajaran tertentu.
1.2 Empat Unsur Strategi, Strategi dasar
belajar mengajar meliputi empat hal dasar yang dalam konteks pendidikan dapat
dirumuskan dan diartikan sebagai berikut :
1.2.1 Mengidentifikasi dan menetapkan
spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian siswa
peserta didik sebagaimana yang diharapkan
1.2.2 Memilih sistem
pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat
1.2.3 Memilih dan
menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar-mengajar yang paling tepat,
efektif sehingga dapat dijadikan pegangan guru dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar.
1.2.4 Menetapkan
norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria dan standar
keberhasilan sehingga dijadikan oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil
kegiatan belajar mengajar, yang selanjutnya akan dijadikan umpan-balik bagi
penyempurnaan system instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.[7]
2. Hakikat Pembelajaran
Pada hakikatnya mengajar bukan sekedar
menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga proses mengatur lingkungan supaya
siswa belajar, makna pengajaran yang demikian sering diistilahkan dengan
pembelajaran, ini mengisyaratkan bahwa dalam proses belajar mengajar siswa
harus dijadikan sebagai pusat dari kegiatan, hal ini di sesuikan untuk
membentuk peradaban. Dan meningkatkan mutu kehidupan peserta didik pembelajaran
perlu memperdayakan semua potensi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
diharapkan. Pembedayaan diarahkan untuk mendorong mencapai kompetensi dan
prilaku khusus supaya setiap individu mampu menjadi pelajar sepanjang hayat dan
mewujudkan masyarakat belajar
Dalam implementasinya, kendati istilah
yang diguanakan adalah pembelajaran namun tidak berarti guru harus menghilangkan
perannya sebagai pengajar. Secara konseptual pelajar adalah dua istilah yang
memiliki satu makna yang dapat di persahkan mengajar adalah suatu aktivitas
yang dapat membuat siswa belajar. Keterkaitan antara belajar dan mengajar
diistilahkan sebagai penjual dan pembeli seseorang tidak akan mungkin menjual
manakala tidak ada orang yang membeli yang berarti tak akan ada perbuatan
mengajar manakala tidak membuat seseorang belajar dengan demikian dalam istilah
mengajar juga terkadang proses belajar siswa, inilah makna pembelajaran.[8]
Dalam istilah pembelajaran, guru tetap
harus berperan secara optimal, demikian juga halnya dangan siswa peranan siswa
tidak diperbesar dan peranan guru diperkecil, perbedaan dominasi dan aktivitas
diatas hanya menunjukan kepada perbedaan tugas-tugas atau perlakuan guru dan
siswa terhadap materi dan proses pembelajaran. Sebagai contoh ketika guru
merencanakan proses belajar mengajar dengan menggunakan metode diskusi kelompok
kecil yang lebih menekankan kepada aktivitas siswa tidak berarti peran guru
semakin kecil guru tetap dituntut berperan secara optimal agar bisa berlangsung
secara baik dan optimal. Demikian juga sebaliknya, ketika guru menggunakan
pendekatan contohnya dengan ceramah dalam pembelajaran tidak berarti peran
siswa menjadi semakin kecil, mereka harus siap berperan secara optimal dalam
rangka menguasai dan memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Dari uraian diatas, nampak jelas bahwa
istilah pembelajaran (instraction) menunjukan pada usaha siswa mempelajari
bahan pelajaran sebagai akibat perlakuan guru. Proses pembelajaran yang
dilakukan siswa tidak mungkin terjadi tanpa perlakuan guru yang membedakannya
hanya pada peranannya saja.
3. Kegunaan Dan Tujuan Belajar – Mengajar
Adapun kegunaan ataupun
tujuan dari belajar dapat disimpulkan bahwa dengan strategi belajar maka
diharapkan akan ada hasil berupa :
3.1 Berkembangnya
kemampuan intelektual siswa : Kemampuan yang memperlihatkan tingkat
intelektualitas siswa di mata pihak lain
3.2 Berkembangnya
kemampuan kognitif siswa : Kemampuan tentang mengatur ‘cara belajar dan
berpikir’ seseorang.
3.3 Bertambahnya kemampuan informasi verbal : Kemampuan
menyerap pengetahuan dan arti
informasi
3.4 Meningkatnya keterampilan motorik : Kemampuan yang
erat kaitannya dengan ketrampilan fisik.
3.5 Berkembangnya sikap dan nilai ke arah yang lebih baik
: Kemampuan yang erat kaitannya dengan arah dan intensitas emosional yang
dimiliki seseorang.[9]
Tanpa adanya proses yang namanya belajar, apa yang
menjadi tujuan dan kegunaan dari hasil belajar itu tidak dapat berjalan secara
efisien dan efektif, atau bahkan belajar tidak menghasilkan perkembangan atau
peningkatan apapun pada siswa. Bahkan bila seorang pendidik salah menyusun
strategi belajar, maka bukan tidak mungkin dapat menurunkan kemampuan yang
telah dimiliki sebelumnya.
Daftar
Pustaka
Prof. Dr. Iru La
Dan La Ode Safiun Arihi. Analisis
Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi, Dan Model-Model Pembelajaran, Multi
Presindo, Bantul, DIY, 2012.
Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. Strategi
Belajar Mengajar. Penerbit Setia, Bandung. 2006